MASALAH DAN KEBIJAKAN
MAKROEKONOMI
SUATU PENGANTAR
Telah selalu dinyatakan bahwa dalam
teori Makroekonomi yang dikembangkan oleh Keynes, kegiatan perekonomian yang
dicapai selalu lebih rendah dari tingkat yang akan mewujudkan tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh. Pengangguran dan inflasi tidak dapat dengan
sendirinya teratasi dalam jangka panjang, Kebijakan-kebijakan pemerintah perlu
dilakukan untuk mengatasi kedua-dua masalah tersebut.
JJenis-jenis
Penganguran
a. Pengangguran
Konjungtur
Pengangguran
konjungtur atau cyclical unemployment adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
perubahan-perubahan dalam tingkat kegiatan perekonomian. Perusahaan-perusahaan
harus mengurangi kegiatan memproduksinya.
Tenaga
kerja akan terus bertambah sebagai akibat dari kemasukan tenaga kerja baru yang
diakibatkan oleh pertambahan penduduk. Apabila kemunduran ekonomi terus
berlangsung atau kegiatan perekonomian mulai berkembang tetapi perkembangan itu
sangat lambat dan tidak dapat menyerap tenaga kerja. Pengangguran konjungtur
akan terus bertambah serius. Untuk mengatasi pengangguran ini selain dengan
kebijakan ekonomi tetapi harus pula menyediakan kesempatan kerja untuk tenaga
kerja yang baru memasuki pasaran tenaga kerja. Pengangguran konjungtur hanya
dapat dikurangi apabila pertumbuhan ekonomi yang berlaku setelah kemunduran
ekonomi adalah dapat menyediakan
kesempatan kerja baru yang lebih besar dari pertambahan tenaga kerja yang
berlaku.
b. Pengangguran
Struktural
Pengangguran
struktural adalah masalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan struktur
dan kegiatan ekonomi sebagai akibat perkembangan ekonomi.
Ada
dua kemungkina yang menyebabkan pengangguran struktural yaitu sebagai akibat
dari kemerosotan permintaan dan sebagai akibat dari semakin canggihnya teknik
memproduksi. Pengangguran yang diakibatkan oleh kemajuan teknik memproduksi
disebut juga pengangguran teknologi.
Salah
satu contoh dari pengangguran struktural adalah pengangguran yang berlaku di
kalangan tukang sepatu tradisional
sebagai akibat perkembangan industri garmen dan sepatu modern.
Contoh
pengangguran yang diakibatkan penggunaan mesin yang lebih canggih adalah
penggunaan mesin-mesin berat akan mengurangi tenaga manusia dalam membangun
jalan-jalan-jalan raya.
c. Pengangguran
Normal
Pengangguran
normal adalah pengangguran yang terjadi akibat perekonomian terus-menerus mengalami
perkembangan yang pesat sehingga jumlah dan tingkat pengangguran akan menjadi
semakin rendah. Pengangguran normal juga dapat disebut sebagai pengangguran
friksional atau penganguran mencari. Pengangguran normal berlaku sebagai akibat
dari keinginan untuk mencari kerja yang lebih baik.
Ketiga pengangguran ini dapat dikelompokkan sebagai
penganguran terbuka yaitu dimana tenaga kerja mengangur, mereka tidak melakukan
sesuatu pekerjan.
Akibat-Akibat
Buruk Pengangguran
Kebanyakan para ahli dalam ekonomi berpendapat
bahwa pengangguran struktural dan penganguran normal bukanlah merupakan masalah
pengangguran yang dirisaukan. Pengangguran yang lebih serius masalahnya dan
yang menimbulkan akibat buruk kepada masyarakat adalah pengangguran konjungtur.
Akibat yang ditimbulkan oleh pengangguran konjungtur adalah akibat buruk ke
atas perekonomian dan akibat buruk keatas
individu dan masyarakat.
1. Akibat
buruk keatas kegiatan perekonomian
a. Pengangguran
menyebabkan masyarakat tidak memaksimumkan tingkat kemakmuran
b. Pengangguran
menyebabkan pendapatan pajak pemerintah berkurang
c. Pengangguran
tidak menggalakkanpertumbuhan ekonomi
2. Akibat
buruk keatas individu dan masyarakat
a. Pengangguran
menyebabkan kehilangan mata pencaharian dan pendapatan
b. Pengangguran
dapat menyebabkan kehilangan keterampilan
c. Pengangguran
dapat menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik
Pengangguran
di Negara-Negara Berkembang
Di
dalam suatu perekonomian dapat berlaku keadaan dimana segolongan pekerja
melakukan pekerjaan-pekerjaan untuk memperoleh pendapatan tetapi pekerjaan itu
tidak menambah tingkat produksi yang dicapai atau dilakukan di dalam waktu yang
singkat sehingga jam kerja mereka jauh lebih sedikit dari jam kerja yang
semestinya dilakukan dalam suatu jangka waktu tertentu.
a. Pengangguran
Tersembunyi
Apabila
dalam sesuatu kegiatan perekonomian jumlah tenaga kerja sangat berlebihan, pengangguran
tersembunyi atau pengangguraan tidak kentara dapat berlaku.
b. Pengangguran
Musiman
Pengangguran
musiman adalah pengangguran yang terjadi pada waktu-waktu tertentu di dalam
satu tahun. Biasanya pengangguran seperti itu berlaku pada waktu-waktu dimana kegiatan bercocok tanam sedang menurun
kesibukannya. Waktu diantara menuai padi
dan masa menanam berikutnya dan periode antara sesudah menanam bibit dan masa
mengutip hasilnya adalah masa yang kurang sibuk dalam kegiatan pertanian.
c. Setengah
Menganggur
Migrasi
yang dilakukan oleh masyarakat untuk mencari pekerjaan dikota jauh lebih cepat
dari kemampuan kota-kota negara berkembang untuk menyediakan pekerjan baru.
Sebagai akibatnya tidak semua orang dapat memperoleh pekerjaan ada juga yang
menganggur dalam waktu yang lama. Ada pula yang mendapat pekerjaan namun jam
kerjanya setiap hari atau minggu adalah
jauh lebih sedikit dari jumlah jam kerja seharusnya dilakukan seseorang dalam
masa tersebut. Masalah pengangguran ini dapat dijumpai dalam sektor informal.
d. Pengangguran
Sukarela dan Tak Sukarela
Pengangguran
sukarela dapat didefinisikan sebagai penduduk dalam usia kerja yang tidak
mencari pekerjaan dalam tingkat usia tertentu. Sedangkan pengangguran tak sukarela
adalah tenaga kerja secara aktif mencari kerja pada suatu tingkat upah tertentu
tetapi mereka tidak dapat memperoleh kerja.
1INFLASI DAN
IMPLIKASINYA
Tingkat inflasi adalah persentase kecepatan kenaikan
harga-harga dalam suatu tahun tertentu, biasanya digunakan sebagai ukuran untuk
menunjukkan sampai dimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi.
A.
Faktor-Faktor
yang Menimbulkan Inflasi
a. Inflasi
Tarikan Permintaan
Inflasi
tarikan permintan terjadi apabila sektor perusahaan tak mampu dengan cepat
melayani permintan masyarakat yang wujud dalam pasaran. Inflasi tarikan
permintaan biasanya berlaku ketika perekonomian berjalan dengan pesat.
b. Inflasi
Desakan Biaya
Inflasi
desakan biaya adalah masalah kenaikan harga-harga barang dalam perekonomian
yang diakibatkan oleh kenaikan biaya produksi. Kenaikan-kenaikan harga barang
bersumber dari tiga faktor yaitu para
pekerja dalam perusahaan menuntut kenaikan upah, harga bahan mentah yang
digunakan perusahaan bertambah tinggi dan dalam perekonomian yang sedang
mengalami perkembangan pesat pengusaha berusaha menaikan margin keuntunganya.
B.
Akibat-Akibat
Buruk Inflasi
1. Akibat
buruk kepada perekonomian
·
Inflasi menggalakkan
penanaman modal spekulatif
·
Tingkat bunga meningkat
dan akan mengurangi investasi
·
Inflasi menimbulkan
ketidak pastian mengenai keadan ekonomi masa depan
·
Menimbulkan masalah
neraca pembayaran
2. Akibat
buruk keatas individu
·
Memperburuk distribusi
pendapatan
·
Pendapatan riil merosot
·
Nilai riil tabungan
merosot
PERKAITAN ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN: KURVA PHILIPS
Kurva Philips adalah kurva yang
menggambarkan hubungan di antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran.
Setiap titik dalam kurva Philips menggambarkan tingkat kenaikan upah dan
tingkat penganguran yang berlaku di suatu tahun tertentu. Sifat umum kurva Philips
adalah pada mulanya penurunannya adalah sangat curam tetapi semakin lama ia
semakin bertambah landai. Kurva yang berbentuk demikian menggambarkan sifat
perkaitan yang seperti berikut:
§ Apabila
tingkat penganguran sangat rendah, tingkat upah semakin cepat kenaikanya
§ Apabila
tingkat pengangguran relatif tinggi, kenaikan upah relatif lambat berlakunya
Kurva
Philips juga digunakan untuk menggambarkan hubungan di antara tingkat harga
dengan tingkat pengangguran.
Kurva
Philips Jangka Panjang
Dalam
analisis mengenai kurva Philips, yang dimaksudkan dengan jangka panjang adalah suatu
periode yang memungkinkan ekspektasi mengenai inflasi menyesuaikan sepenuhnya
dengan inflasi yang sedang berlaku.Apabila pengangguran telah mencapai tingkat penganguran alamiah,
usaha-usaha pemerintah untuk mengurangi tingkat pengangguran pada akhirnya
bukan mengakibatkan penurunan tingkat pengangguran tetapi mengakibatkan
kenaikan harga-harga.
PERTANYAAN DAN LATIHAN
A.
Esay
1. Terangkan
tujuan setiap perekonomian! Apakah tujuan tersebut akan selalu dapat tercapai?
Masalah-masalah apakah yang mereka hadapi dan bagaimana bentuknya?
2. Terangkan
perbedaan masalah pengangguran yang dihadapi pleh Negara-negara maju dan
Negara-negara berkembang. Akibat-akibat yang bagaimanakah yang akan berlaku
dalam perekonomian yang mengalami pengangguran yang serius?
3. Terangkan
perbedaan diantara inflasi desakan ongkos dan inflasi tarikan permintaan.
Apakah perbedaan di antara kedua-dua masalah tersebut dengan stagflasi?
Terangkan akibat-akibat yang akan dihadapi masyarakat sdan Negara sebagai
akibat inflasi yang serius?
4. Definisikan
kurva Philips. Adakah kurva tersebut menunjukkan ciri-ciri yang stabil mengenai
perkaitan di antara dua factor yang diterangkannya? Terangkan bentuk kurva
Philips dalam jangka panjang!
5. Terangkan
perbedaan pendapat di antara golongan Keynesian dan Moneteris mengenai hal-hal
berikut:
i.
penentuan tingkat
kegiatan perekonomian
ii.
keefektifan kebijakan
moneter dan fiscal dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi
6. a.
“Golongan Keynes berpendapat bahwa kebijakan ekonomi yang ekspansif akan
meningkatkan pendapatan nasional tanpa inflasi, sedangkan golongan Moneteris
berpendapat kebijakan ekonomi bersifat ekspansif akan menyebabkan inflasi tanpa
mengembangkan perekonomian” Terangkan maksud pernyataan ini!
b. Terangkan pandangan
golongan Moneteris mengenai peranan pemerintah dalam mempengaruhi kegiatan
ekonomi
7. Terangkan
pandangan golongan Ekspektasi Rasional dan golongan Segi-Penawaran. Adakah
mereka berpendapat kebijakan pemerintah penting untuk menstabilkan dan
menggalakkan peretumbuhanekonomi/ Terangkan pendapat mereka!
1 komentar:
nuhun min, mari berkunjung di suramutto.blogspot.com, hehe
Posting Komentar